Komunikasi Seni Instalasi di Internet Makin Berkembang di IndonesiaSeniman manfaatkan platform digital untuk jangkau publik lebih luas
Komunikasi seni instalasi di Indonesia kini berkembang pesat berkat pemanfaatan internet dan media sosial oleh para seniman. Melalui platform digital, karya instalasi yang dulunya hanya bisa dinikmati secara langsung kini bisa diakses, dipahami, dan dibahas secara luas oleh publik lintas daerah dan generasi.
Jakarta, 9 Juni 2025 – Komunikasi seni instalasi di Indonesia mengalami perkembangan pesat seiring meningkatnya pemanfaatan internet dan media sosial oleh para seniman. Melalui platform digital seperti Instagram, TikTok, hingga YouTube, seniman kini lebih mudah mempublikasikan proses kreatif hingga makna di balik karya instalasi yang sebelumnya sulit dijangkau masyarakat luas.
“Dulu seni instalasi dianggap eksklusif dan hanya bisa dinikmati di galeri. Sekarang orang bisa mengakses karya dari layar ponsel mereka, bahkan berinteraksi langsung melalui komentar atau live session,” ujar Nur Hidayat, kurator independen yang aktif mendampingi pameran daring.
Beberapa karya seni instalasi yang viral di internet menunjukkan kekuatan komunikasi visual yang kuat. Salah satunya adalah karya “Ruang Diam” oleh seniman muda asal Yogyakarta, yang menggabungkan suara bising kota dan cahaya LED dalam ruang kosong. Video dokumentasi karya ini telah ditonton lebih dari 3 juta kali di TikTok dan dibagikan oleh komunitas seni serta psikologi karena dianggap menyampaikan isu kesehatan mental secara unik.
Selain itu, sejumlah galeri seni seperti ROH Projects, ISA Art Gallery, dan Museum MACAN mulai rutin membuat konten edukatif seputar seni instalasi di kanal digital mereka. Tak hanya menampilkan hasil karya, mereka juga membagikan narasi kuratorial, wawancara seniman, dan proses instalasi melalui format pendek dan mudah dipahami.
“Yang terpenting bukan hanya visualnya, tapi bagaimana seniman menyampaikan makna lewat medium komunikasi modern. Itulah yang memperkuat hubungan antara karya dan audiens,” kata Sinta Prihatini, dosen seni rupa di salah satu perguruan tinggi swasta Jakarta.
Fenomena ini juga mendorong munculnya komunitas-komunitas digital yang membahas seni instalasi secara terbuka, termasuk kritik dan diskusi yang sebelumnya hanya ada di lingkup akademik atau galeri.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Beberapa seniman mengeluhkan kurangnya ruang digital yang kuratif dan terlalu cepatnya arus konten yang menyebabkan karya kehilangan konteks.
Namun secara keseluruhan, internet telah menjadi jembatan penting dalam komunikasi seni instalasi di Indonesia, menjangkau audiens yang lebih luas, lintas generasi dan latar belakang.