Instalasi Digital Kian Interaktif, Hadirkan Sensasi Visual dan Audio

Jakarta, 25 April 2025 – Pameran seni instalasi digital kian diminati publik karena menghadirkan pengalaman seni yang lebih imersif. Perpaduan teknologi visual, suara, dan interaktivitas menjadikan karya seni bukan hanya untuk dilihat, tetapi juga dirasakan secara fisik dan emosional.

Salah satu pameran yang menonjol adalah “Immersive Artscapes” di Jakarta Creative Gallery. Instalasi Echoes of Silence karya Arman Dwiputra menjadi sorotan karena memanfaatkan sensor gerak dan suara surround. Saat pengunjung bergerak, visual di dinding merespons dengan pola warna dan musik yang berubah mengikuti langkah kaki.

“Kami ingin membuat seni yang hidup, yang bisa berdialog langsung dengan penontonnya,” kata Arman dalam pembukaan pameran, Jumat (6/6). Menurutnya, penggunaan teknologi bukan sekadar efek, tetapi bagian dari pesan karya.

Kurator pameran, Della Mayasari, menyebut tren ini sebagai bentuk pendekatan baru agar seni lebih dekat dengan masyarakat, terutama generasi muda. “Mereka tumbuh dalam dunia digital. Jadi ketika seni bisa diajak interaksi, resonansinya jadi lebih dalam,” ujarnya.

Pameran ini juga menampilkan karya berbasis augmented reality (AR) dan realitas virtual (VR), yang memungkinkan pengunjung menjelajahi dunia imajinatif dengan menggunakan perangkat headset. Beberapa instalasi menggunakan suara frekuensi rendah untuk menciptakan efek getar dan resonansi di tubuh pengunjung.

Inovasi ini turut membuka peluang baru dalam penyajian seni di ruang publik. Instalasi digital kini tak terbatas pada ruang galeri, tetapi mulai digunakan di ruang kota, taman, hingga pusat perbelanjaan.

“Teknologi membuat seni lebih inklusif. Siapa pun bisa terlibat, tidak harus memahami seni secara akademik untuk bisa menikmatinya,” kata Della.

Pameran “Immersive Artscapes” masih akan berlangsung hingga akhir Juli dan terbuka untuk umum. Tiket masuk dapat diperoleh melalui laman resmi Jakarta Creative Gallery atau pembelian langsung di lokasi.

Postingan populer dari blog ini

Seni Instalasi Monument of Sense: Kolaborasi Sunaryo dan Arkiv Vilmansa di Semesta Arkiv

Introduction me