Menelisik Karya Ines Katamso: Merayakan Tradisi dan Imajinasi Lewat Visual Simbolik
Jakarta – ISA Art Gallery kembali menghadirkan napas segar dalam dunia seni rupa kontemporer Indonesia dengan memamerkan karya-karya yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga mengajak penonton untuk menafsirkan makna yang lebih dalam. Salah satu karya yang mencuri perhatian datang dari tangan dingin seniman muda, Ines Katamso.
Lewat lukisan bergaya simbolik yang dipajang dalam bingkai kain goni berumbai, Ines Katamso menyajikan harmoni antara narasi budaya, spiritualitas, dan kepekaan akan lingkungan. Karya tersebut menggambarkan sekelompok perempuan berpakaian tradisional Jawa tengah melakukan gerakan ritual atau doa, menghadap ke arah arca besar yang di atasnya melingkar seekor ular raksasa. Imaji ini seolah menggambarkan komunikasi antara manusia dan kekuatan alam, penuh ketundukan dan penghormatan.
Dibalut warna-warna earthy tone dengan nuansa monokrom dan sapuan tekstur kasar, karya ini mengisyaratkan hubungan antara spiritualitas lokal dengan kesadaran ekologis. Ular, sebagai simbol ambigu yang bisa berarti ancaman sekaligus pelindung, hadir secara dominan dalam karya tersebut, menghadirkan pertanyaan tentang batas antara manusia dan alam semesta.
Ines Katamso sendiri dikenal sebagai seniman yang banyak mengeksplorasi memori kolektif, mitos, dan praktik budaya lokal dalam karya-karyanya. Ia kerap menjadikan tubuh perempuan dan praktik-praktik tradisi sebagai pusat narasi visualnya. Melalui pendekatan simbolik dan eksperimental terhadap material, Ines mampu menghidupkan kembali ritual-ritual lama dalam konteks yang lebih kontemporer.
Kehadiran karya Ines di ISA Art Gallery memperkaya keragaman wacana dalam seni rupa Indonesia saat ini. Tidak hanya menjadi pajangan visual, tetapi juga menjadi media refleksi tentang siapa kita, dari mana kita berasal, dan bagaimana kita memandang masa depan sebagai bangsa yang kaya akan akar budaya.
Pameran ini masih berlangsung hingga akhir bulan, dan terbuka untuk publik. Para pengunjung pun diajak tidak hanya untuk melihat, tetapi juga merasakan pesan yang tersirat dalam tiap detail sapuan kuas sang seniman.