Pameran “Emerging Echoes” Hadirkan Boneka Sarung dan Satire Budaya Pop di ARTOTEL Senayan

Pameran “Emerging Echoes” Hadirkan Boneka Sarung dan Satire Budaya Pop di ARTOTEL Senayan

Jakarta – Pameran seni rupa bertajuk “Emerging Echoes” resmi dibuka di ARTSPACE, ARTOTEL Gelora Senayan, Jakarta, pada akhir Januari 2025. Menampilkan karya dua seniman muda Indonesia, Agustan dan Firma Summa, pameran ini akan berlangsung hingga 13 April 2025.

Kurator pameran, Laras Hapsari, menjelaskan bahwa “Emerging Echoes” mengusung tema gema—baik secara visual maupun makna yang ditinggalkan oleh karya terhadap penontonnya. “Kami ingin menghadirkan suara-suara halus yang kerap tak terdengar di ruang publik, tetapi justru membekas,” ujarnya dalam pembukaan pameran.

Agustan menampilkan enam karya dengan figur boneka bersarung, yang disebutnya *Sarong Doll*. Tokoh ini merepresentasikan persahabatan, budaya lokal, dan memori masa kecil yang hangat. Bentuk boneka tersebut menggunakan elemen tradisional Indonesia, seperti sarung, namun dikemas dengan pendekatan visual kontemporer.

Sementara itu, Firma Summa menghadirkan karya bertema kritik terhadap budaya populer. Ia memadukan ikon-ikon media massa dengan visual satiris untuk menyoroti dampak media dalam membentuk pola pikir masyarakat. Firma menggunakan gaya lukisan ekspresif dan warna mencolok untuk memperkuat pesan yang disampaikan.

Menurut General Manager ARTOTEL Gelora Senayan, Yana Nuraga, pameran ini merupakan bagian dari komitmen ARTOTEL Group dalam mendukung seniman lokal. “Kami ingin menjadikan ARTSPACE sebagai ruang inklusif, tempat apresiasi seni bisa dirasakan siapa saja,” jelasnya.

Pameran ini terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya dan dapat dikunjungi setiap hari selama jam operasional hotel.


Postingan populer dari blog ini

Seni Instalasi Monument of Sense: Kolaborasi Sunaryo dan Arkiv Vilmansa di Semesta Arkiv

Gambar
Kolaborasi antara seniman Indonesia, Suryono, dan Arkiv Vilmansa dalam "Monument of Sense" menghadirkan pengalaman seni instalasi yang mendalam. Instalasi ini tidak sekadar pajangan visual, tetapi juga mengajak pengunjung untuk merasakan hubungan antara ruang, warna, dan emosi melalui eksplorasi bentuk yang unik dan interaktif. Berkolaborasi dengan Arkiv. Sunaryo menciptakan dialog visual yang mempertanyakan interaksi antara pengalaman indrawi dan memori. Pameran ini dibuka pada tanggal 22 februari hingga 11 maret dengan tanggal 21 februari dilakukan grand opening. Monument of Sense mengajak penonton untuk memaknai ulang kesan indrawi sementara-penglihatan, sentuhan, emosi-sebagai bahan mentah pembentuk tulisan budaya dan personal yang bertahan. Judul karya ini menyimpan dua makna: "Monumen" menyiratkan keabadian dan warisan, sementara "Rasa" mengikatnya pada dunia persepsi yang fana.  Sinergi ini menggambarkan eksplorasi seni tentang perjalana...
Baca selengkapnya

Introduction me

Hai, allow me to Introduction myself , I'm Indri Apriliyani . I was born in Jakarta on April 12 , 2005. I graduated from Islamic Senior High School 1 Jakarta. I live in Tangerang City, Cibodas Baru, Prambanan raya 38 .My hobbies is reading books and wattpad and I enjoy watching videos about sains. My father's name is Isroni and my mother's name is Kurniasih, I have two younger sisters. I chose publishing because The publishing industry offers a wide range of job opportunities. My hope after graduating from Polimedia in publishing is to be a illustrator. 
Baca selengkapnya