Karya “Espresso” Soroti Keresahan Anak Muda di Art Lab Erasmus Huis
Jakarta, 29 April 2025 — Sebuah karya seni instalasi berjudul *Espresso dipamerkan di Art Lab Erasmus Huis, Jakarta Selatan, sebagai bagian dari program pameran kolaboratif yang menyoroti keresahan anak muda terhadap tekanan sosial dan identitas pribadi. Karya ini menjadi salah satu yang paling banyak menarik perhatian karena pendekatannya yang puitis namun menggugah secara emosional.
Karya *Espresso* dibuat oleh tiga seniman muda asal Jakarta, Yogyakarta, dan Rotterdam selama program residensi lintas budaya yang berlangsung selama dua bulan. Lewat instalasi yang memadukan audio visual, objek keseharian, dan narasi pribadi, *Espresso* menggambarkan bagaimana tekanan hidup—layaknya kopi pekat—bisa terasa pahit namun juga menyadarkan.
“*Espresso* berbicara tentang rasa sesak yang sering disembunyikan anak-anak muda di balik rutinitas. Kami ingin menyeduh cerita-cerita yang jarang terdengar,” ujar Reza Maulana, salah satu kreator karya ini, dalam pembukaan pameran, Sabtu (27/4).
Art Lab, ruang eksperimental di bawah naungan pusat kebudayaan Belanda Erasmus Huis, memang dikenal sebagai ruang alternatif bagi seniman muda untuk bereksplorasi dan menyuarakan isu sosial yang relevan. Pameran kali ini juga memuat karya-karya lain bertema krisis iklim, dinamika keluarga, dan pencarian jati diri.
Direktur Erasmus Huis, Maarten van den Berg, menyebut bahwa Art Lab akan terus menjadi platform bagi anak muda Indonesia dan Belanda untuk berbagi perspektif melalui bahasa seni. “Kami percaya seni bisa menjadi jembatan untuk memahami pengalaman manusia yang kompleks, termasuk di kalangan generasi muda,” ujarnya.
Pameran akan berlangsung hingga 12 Mei 2025 dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya.