"Refleksi Bumi": Pameran Seni Instalasi yang Mengajak Masyarakat Peduli Lingkungan

"Refleksi Bumi": Pameran Seni Instalasi yang Mengajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sebuah pameran seni instalasi bertajuk "Refleksi Bumi" resmi dibuka di Galeri Nasional Jakarta. Acara ini menampilkan berbagai karya dari seniman Indonesia yang berfokus pada isu lingkungan, perubahan iklim, dan dampak manusia terhadap alam.  

Dalam konferensi pers yang digelar pada pembukaan pameran, kurator acara, Rina Wibowo, menjelaskan bahwa seni bisa menjadi medium efektif dalam menyampaikan pesan tentang krisis lingkungan. _"Kami ingin menghadirkan karya-karya yang tidak hanya estetis tetapi juga memberikan kesadaran akan kondisi bumi kita saat ini,"_ ujarnya.  

Salah satu instalasi yang menarik perhatian adalah "Sisa-Sisa Kota" karya Bagus Pratama. Instalasi ini dibuat dari limbah plastik yang dikumpulkan dari berbagai sungai di Jakarta dan membentuk siluet kota yang seakan tenggelam. _"Karya ini menggambarkan bagaimana kota-kota besar semakin dikepung oleh limbah yang kita hasilkan sendiri,"_ jelas Bagus dalam sesi tanya jawab.  

Selain itu, pameran ini juga menghadirkan instalasi interaktif "Napas Terakhir Hutan" yang dibuat dari kayu bekas dan proyeksi digital. Pengunjung dapat melihat bagaimana luas hutan yang terus berkurang setiap detiknya melalui visualisasi data yang dihadirkan secara real-time.  

Direktur Galeri Nasional, Andi Wirawan, menambahkan bahwa "Refleksi Bumi" diharapkan dapat membuka diskusi yang lebih luas tentang peran seni dalam advokasi lingkungan. _"Kita sering kali menganggap perubahan iklim sebagai sesuatu yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Melalui seni, kita ingin membawa isu ini lebih dekat dan mengajak masyarakat untuk bertindak,"_ ujarnya.  

Pameran ini juga bekerja sama dengan berbagai organisasi lingkungan, termasuk Greenpeace Indonesia dan WALHI, yang mengadakan diskusi serta lokakarya seputar solusi menghadapi perubahan iklim. Salah satu program unggulan adalah sesi daur ulang interaktif, di mana pengunjung dapat belajar mengolah sampah menjadi karya seni.  

"Refleksi Bumi" akan berlangsung hingga akhir bulan ini, dengan tiket masuk gratis untuk pelajar dan mahasiswa. Acara ini tidak hanya menampilkan seni yang memukau, tetapi juga menjadi ajakan nyata untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Postingan populer dari blog ini

Seni Instalasi Monument of Sense: Kolaborasi Sunaryo dan Arkiv Vilmansa di Semesta Arkiv

Introduction me